Kamis, 17 Oktober 2013

Metode Penelitian dalam Psikologi

BAB I
PENDAHULUAN


A.Latar belakang
Ada banyak macam-macam metode penelitian dalam psikologi. Penentuan sesuatu metode merupakan hal yang penting setelah penentuan objek yang akan dipelajari. Dari segi metode akan terlihat ilmiah tidaknya sesuatu penelitian itu.
Dalam psikologi juga digunakan  metode-metode yang diterapkan yang disesuaikan dengan keadaan obyeknya itu sendiri.

B. Rumusan masalah
1.      Metode-metode apa saja yang digunakan dalam psikologi umum?
2.      Metode apa saja yang termasuk metode yang bersifat filosofis?
3.      Metode apa saja yang termasuk metode yang bersifat empiris?

C.Tujuan
Diharapkan setelah mempelajari makalah ini, para mahasiswa dapat :
1.      Memahamai metode yang digunakan dalam psikologi umum
2.      Mengetahui metode yang bersifat filosofis
3.      Mengetahui metode yang bersifat empiris









BAB II
PEMBAHASAN

Metode Penelitian dalam Psikologi
Suatu metode penelitian dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak adanya. Apalagi jika ilmu itu telah berdiri sendiri, ini harus ditandai adanya metode-metode tersendiri untuk menyelidiki terhadap suatu obyeknya.
Obyek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah. Jiwa bukanlah sesuatu benda yang mati, tetapi sesuatu yang hidup dinamis. Selalu berubah untuk maju menuju kesempurnaanya. Oleh karena itu penggunaan untuk sebuah metode yang bagaimana baik-baiknya pun pasti tidak dapat menghasilkan kebenaran mutlak. Sebab-sebab tiap metode pasti mempunyai kebaikan dan kelemahan
Sebetulnya setiap manusia dewasa yang normal meskipun belum mempelajari metode-metode psikologi tetapi karena pengalam-pengalaman hidupnya, adanya interaction dengan dunia sekitar ia dapat pula memahami metode-metode tersebut.
Metode-metode penelitian dalam psikologi terbagi menjadi dua sifat berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-pengalaman yaitu metode yang bersifat filosofis dan metode yang bersifat empiris.

A.    Metode yang bersifat Filosofis,
1.      Metode Intuitip
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara sengaja untuk   mengadakan suatu penyelidikan atau dengan cara sengaja tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari
2.      Metode Kontemplatif
Yaitu metode yang dilakukan dengan jalan merenungkan obyek yang akan diketahui dengan mempergunakan kemampuan berfikir alat utama yang dipergunakan adalah pikiran yang benar-benar sudah dalam keadaan obyektif.

3.      Metode Filosofis Religius
Yaitu metode yang digunakan untuk mempergunakan materi-materi agama, sesuai alat utama untuk  meneliti pribadi manusia  nilai-nilai yang terdapat dalam agama merupakan kebenaran-kebenaran absolut dan pasti benar.

B.       Metode yang bersifat empiris dapat dibagi menjadi :
1.)    Metode Observasi
Metode Observasi ialah metode untuk mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, teliti dan sistematis.
Observasi dibagi melalui 3 cara yaitu :
a)      Instropeksi (retrospeksi)
Introspeksi berasal dari bahasa latin “intro” artinya dalam, dan spektare” melihat (melihat kemabali). Metode ini dapat dimengerti karena penyelidik melihat kembali peristiwa-peristiwa kejiwaan yang telah terjadi dalam dirinya sendiri. Dan bukan apa yang sendang terjadi didalam dirinya.
Introspeksi atau retrospeksi yang dilakukan secara jujur, obyektif dan tetap merupakan sumber  pengetahuan jiwa yang utama dan enjadi dasar pengetahuan bagi ekstrospeksi. Metode instrospeksi merupakan metode yang mengandung kelemahan-kelemahan tetapi dalam lapangan psikologi metode ini sangat besar artinya.
Karenanya sekalipun metode introspeksi ini mengalami kelemahan tetapi pada umumnya masih dipertahankan karena masih berguna untuk mencari jalan untuk mengatasi segi subyektifitas dan timbulnya metode lain yang menggabungkan metode introspeksi dengan metode eksperimen yaitu metode Instrospeksi Eksperimental.
b)      Metode Instrospeksi Eksperimental
Instrospeksi Eksperimental ialah suatu metode introspeksi yang dilaksananakan dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat. Metode ini merupakan penggabungan metode introspeksi dan eksperimen. Sebagai upaya dalam mengatasi sifat subyektifitas dari metode introspeksi. Pada introspeksi murni hanya diri penyidik yang menjadi obyek, akan tetapi pada introspeksi eksperimental jumlah subyek terdiri dari beberapa orang yang di Eksperimentasi, sehingga dengan banyaknya subyek penyelidikan hasilnya akan lebih bersifat obyektif.
Penyusun metode ini adalah seorang murid Wilhelm Wundt bernama Oswald Kulp yang kemudian mendirikan mazhab Wurzburg di Jerman.

c)      Metode Ekstrospeksi
Ekstrospeksi ialah melihat keluar. Metode ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada metode introspeksi. Pada metode ekstrospeksi subyek penelitian bukan dirinya sendiri tetapi orang lain. Namun metode ekstrospeksi sebenarnya juga berdasarkan atas metode introspeksi. Orang akan dapat mengatakan yang terjadi pada orang lain, juga berdasarkan atas keadaan dirinya sendiri. Orang dapat mengatakan seseorang dalam keadaan susah, dalam keadaan gembira, tergesa-gesa dan sebagainya oleh karena ia sendiri apabila dalam keadaan yang demikian megalami hal-hal yang demikian itu.

2.)    Metode Pengumpulan Bahan
Suatu penyelidikan yang dilakukan dengan mengolah data-data yang didapat dari kumpulan pertanyaan dan jawaban (angket). Bahan-bahan riwayat hidup ataupun bahan-bahan lain yang berhubungan dengan apa yang sedang diselidiki. Dari data-data yang diperoleh kemudian diklasifikaikan untuk kemudian ditarik kesimpulan.

Untuk mendapatkan data dengan teknik pengumpulan bahan peneliti/penyelidik dapat menempuh melalui 3 cara:
-          Metode Angket
-          Metode Interview
-          Metode Biografi
-          Metode pengumpulan bahan
a)      Metode Angket
Metode angket ialah suatu penyelidikan yang dilaksanakan denagn menggunakan daftar pertanyaan mengenai gejala-gelaja kejiwaan yang harus dijawab oleh orang banyak. Sehingga berdasarkan jawaban yang diperolehnya dapat diketahui keadaan jiwa seseorang. Pada garis besarnya angket terdiri dari dua bagian besar yaitu;
a.       Bagian yang mengandung data identitas
b.      Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang inginmemperoleh jawaban.
Jika angket dilihat dari cara orang memberikan informasi, angket dapat dibedakan dua jenis, yaitu angket langsung dan angket tidak langsung.
-) Angket langsung yaitu angket yang diberikan kepada subyek yang dikenai tanpa menggunakan perantara. Jadi peneliti langsung mendapatkan bahan dari sumber pertama (first resource).
-) Angket tidak langsung yaitu angket yang menggunakan perantara dalam menjawab. Jawaban-jawaban tidak langsung didapatkan dari sumber pertama,tetapi melalui perantara.

b)      Metode Interviu
Interview merupakan metode penelitian dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan.
Keuntungan metode interview:
1.      Pada interview hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas, sehingga orang dapat mengerti apa yang dimaksudkan. Keadaan ini tidak terdapat pada angket.
2.      Pada interviu penginterview dapat menyesuaikan dengan keadaanyang diinterviu. Pada angket keadaan ini tidak mungkin.
3.      Dalam interview adanya hubungan langsung (face to face) karena itu diharapkan adanya suasana hubungan baik.

Kelemahan-kelemahan metode interview:
1.    Penelitian dengan interviu kurang hemat, baik dalam soal waktu maupun tenaga. Sebab dalam interviu membutuhkan waktu yang lama.
2.    Pada interview dibutuhkan keahlian
3.    Pada interview apabila sudah ada prasangka (prejudice) maka ini akan mempengaruhi interview, sehingga hasilnya tidak obyektif.

c)      Metode Biografi
Metode ini merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang yang merupakan riwayat hidup. Dalam biografi orang menguraikan tentang keadaan, sikap-sikap maupun sifat-sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. Ada dua versi tulisan dalam metode ini. Yakni Auto Biografi (tulisan dalam buku harian diri sendiri yang ditulis oleh orangnya sendiri) dan Biografi (buku tentang riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang-orang tertentu.4

d)     Metode pengumpulan bahan
Yakni suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpuln gambar-gambar yang dibuat oleh anak-anak.

Biasanya metode pengumpulan bahan dilakukan dalam rangka untuk mengetahui keadaan jiwa anak. Yang dikumpulkan ialah hasil karyanya subyek. Baik hasil karya  yang kongret ( berbagai hasil pekerjaan tangannya maupun hasil karyanya yang abstrak termasuk tulisan dan gambar). Dari hasil karya inilah dapat diketahui kira-kira watak isi hatinya subyek. Untuk anak kecil, gambar-gambarnya sering member petunjuk yang jelas bagi si penyelidik dan waktu mnggambar bebas dan dalam keadaan wajar.
(Prof.Dr.Bimo Walgito; 1980 : 31-35)


3.)     Metode Eksperimen (percobaan)
Eksperimen dalam psikologi berarti pengamatan secara teliti etrhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja. Ini dimaksudkan untuk menguji hipotesa pembuat eksperimen tentang reaksi-reaksi individu atau kelompok dalam suatu situasi tertentu atau dibawah kondisi tertentu. Jadi tujuanya adalah untuk mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala kejiwaan, dan dengan metode ini pula dapat diketahui perbedaan individual dalam kemampuan mental, bakat dan watak seseorang sehingga eksperimen amat berguna dalam psikologi umum.
Dalam mempelajari kejiwaan manusia metode ini merupakan kemajuan yang diperoleh psikologi pada abad ketika Wilhelm wundt dari Jerman (1832-1920) mendirikan ‘laboratorium Psikologi” yang pertama di Leipaing pada tahun 1879. Dan mendapat pengesahan dari universitas Leipaing pada tahun 1886.
Wilhelm Wundt mengadakan Eksperimen-eksperimen dalam usaha menyelidiki jiwa buat gejala-gejala jiwa, karena metode Eksperimen yang digunakan maka Wilhelm Wundt disebut sebagai pelopor usaha melepaskan psikologi dari filsafat dan ilmu pengetahuan dank arena metode eksperimen pula yang digunakan maka beliau disebut sebagai tokoh psikologi eksperimental.
Suatu eksperimen biasanya diikuti oleh teknik yaitu metode testing yang merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan soal-soal,pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas lain yang telah distandarisasikan yang harus dijawab dan dilakukan untuk sifercoba.
Psikotes adalah suatu lembaga pendidikan telah mempergunakan tes kejiwaan.
Tes semacam itu terdiri dari bermacam-macam bentuk, karena ada bermacam-macam daya jiwa yang akan diukur. Metode ini mulai terkenal semenjak hasil kerja dari Binet. Berdasarkan tes Binet, orang mendapatkan taraf inteligensi dari anak yang ditest yang biasa disebut “intelegence quouent” atau IQ. Hal ini dappat dinyatakan dengan rumus
I.Q =  x 100
Sehingga dengan rumus test Intelegensi ini, dapat diketahui tingkatan Intelegensi anak yaitu :
a.       Anak super normal
b.      Anak normal
c.       Anak dibawah normal
Menurut Wundt Eksperimen itu dapat dikatakan baik kalau memenuhi syarat sebagai berikut :
1.      Yang diselidiki hendaklah satu proses kejiwaan saja, dan dilaksanakan secara terpisah
2.      Eksperimen hendaknya dapat diulang-ulang menurut kemauan penyeledik, sehingga hasilnya dapat disbanding-bandingkan
3.      Situasinya harus dapat diubah menurut keadaanya.
4.      Sedapat-dapatnya gejala-gejala itu diukur secara obyektif.
Kelemahan-kelemahan :
1.      Eksperimen biasanya dilaksanakan pada benda mati yang mempunyai hokum-hukum yang tetap, sedang jiwa adalah sesuatu yang hidup.
2.      Tidak semua gejala kejiwaan dapat diselidiki secara eksperimen
3.      Dalam laboratorium situasinya tidak wajar.
4.      Gejala-gejala kejiwaan sukar untuk diukur secara eksak.

Oleh Wundt Eksperiment itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Pemeriksaan harus dapat menetapkan sendiri saat timbulnya keadaan atau kejadian yang hendak dipelajarinya.
b.      Pemeriksa harus mengikuti jalanya kejadian itu seteliti-telitinya dengan memusatkan seluruh perhatian kepada prosesnya.
c.       Tiap-tiap pemeriksaan harus dapat diulangi secukupnya yaitu dalam keadaan sama.
d.      Pemeriksa harus menguasai syarat-syarat tersebut diatas.

4.)    Metode Klinis
Metode Klinis adalah nasihat dan bantuan kedokteran yang diberikan kepada para pasien, oleh ahli kesehatan.
Metode Klinis yang diterapkan dalam psikolog adalah kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan untuk melakukan observasi terhadap para pasien.
Metode klinis sering dipergunakan oleh para psikolog (freund dan penyakit-penyakitnya) dan psikolog anak. Sebab orang memaklumi bahwa para penderita gangguan jiwa dan anak-anak  kecil pada umumnya tidak mampu melakukan introspeksi terhadap dorongan-dorongan dan tingkah laku sendiri.

5.)    Metode Interviu
Interviu merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan. Kalau pada angket pertanyaan diberikan secara tertulis, maka pada interviu pertanyaan diberikan secara lisan.baik interviu ataupun angket, keduanya menggunakan pertanyaan, tetapi berbeda dalam penyajiannya. Metode interviu mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
1.      Hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas, sehingga orang dapat mengerti apa yang dimaksudkan.
2.      Penginterviu dapat menyesuaikan dengan keadaan yang diinterviu.
3.      Adanya hubungan langsung (face to face), karena itu diharapkan dapat menimbulkan suasana hubungan yang baik, dan memberikan bantuan dalam mendapatkan bahan-bahan.
Selain kelebihan, metode ini juga mempunyai kekurangan, seperti :
1.      Kurang hemat, baik dalam soal waktu maupun tenaga, sebab membutuhkan waktu yang lama.
2.      Dibutuhkan keahlian khusus, dan untuk memenuhinya dibutuhkan waktu untuk mendapatkan didikan atau latihan yang khusus.
3.      Bila telah ada prasangka (prejudice), maka akan mempengaruhi interviu, sehingga hasilnya tidak obyektif.

6.)    Metode Testing
Metode Testing adalah merupakan metode penyelidikan yang menggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas lain yang telah distandarisasikan.
Berdasarkan atas caranya orang menjawab atau mengerjakan maka test dapat dibedakan ;
1.      Test bahasa (Verbal Test) yaitu test dimana teste (orang yang ditest) dalam mengerjakan tes menggunakan bahasa.
2.      Test Paraga (Performance test) yaitu test dimana teste dalam mengerjakan test tidak perlu menggunakan bahasa, cukup dengan perbuatan-perbuatan.

Test sebagai metode penyelidikan mempunyai keuntungan,, keuntungan yang dapat diperoleh ialah dapat mengetahui gambaran/keadaan dari orang yang ditest, sudah memberikan ancer-ancer yang sedikit banyak telah berguna dalam menentukan langkah-langkah lebih lanjut.
   



BAB IV
PENUTUP

Demikian uraian tentang metode metode penelitian dalam psikologi yang  didalamnya memuat banyak macam-macam metode penelitian dalam psikologi.
Metode-metode dalam penelitian psikologi ini perlu dibahas untuk mengetahui cara-cara atau langkah-langkah dalam melakukan suatu penelitian untuk kategori psikologi.
Secara garis besar metode dalam penelitian psikologi berdasarkan dua kategori, yang bersifat filosofis dan bersifat empiris. Dalam metode empiris terdapat banyak bentuk-bentuk metode dalam penelitian psikologi dibandingkan dengan metode yang bersifat filosofis.
Demikian makalah ini kami susun juga telah kami uraikan  secara singkat dan sederhana mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.
Apabila dalam makalah ini banyak terjadi kesalahan itu merupakan kekurangan dari kami, maka kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan  guna membangun dan memperbaiki makalah ini selanjutnya agar lebih baik dari sebelumnya.














DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta


fantasi

FANTASI (KHAYALAN)
A.      Pengertian Fantasi.
 Fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangn-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi, manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan,ke keadaan-keadaan yang akan datang. Fantasi dapat juga diartikan sebagai kemampuan subjek untuk berorientasi paa dunia imajiner.
B.      Macam-Macam Fantasi.
Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia dapat terjadi:
a.       Secara disadari.
Terjadi bila individu betul-betul menyadari akan fantasinya. Dalam fantasi ini ada usaha dari subyek untuk masuk ke dunia imajiner.
Misalnya seorang seniman yang mengahasilkan sebuah karya karena kemampuan fantasinya.
b.      Secara tidak disadari.
Yaitu apabila individu secara tidak sadar telah dituntun oleh fantasinya.
Keadaan semacam ini banyak terjadi pada anak-anak. Anak sering mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis,sekalipun tidak ada niat dari anak untuk berdusta.
Misalnya anak memberikan berita yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dalam hal ini anak tidak ada maksud untuk berbohong tapi secara tak sadar ia dituntun oleh fantasinya sendiri.
Dilihat dari cara orang berfantasi, Fantasi dapat dibedakan menjadi:
a.       Fantasi yang mengabstraksi
Yaitu cara orang berfantasi dengan mengabstraksi beberapa bagian,sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan.
Misalnya anak yang belum pernah melihat gurun pasir,maka untuk menjelaskannya ia menggunakan apersepsi lapangan.Bahan apersepsi ini digunakan sebagai loncatan untuk menjelaskan tentang gurun pasir. Saat anak berfantasi tentang gurun pasir,banyak bagian lapangan yang diabstraksikan. Dalam berfantasi gurun pasir dibayangkan seperti lapangan tanpa pohon atau rumput serta tanahnya pasir.
b.      Fantasi yang mendeterminasi
Yaitu cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu.
Misalnya anak yang belum pernah melihat harimau. Ia cenderung akan menggunakan kucing sebagai bahan apersepsinya untuk menjelaskan tentang harimau. Dalam berfantasi harimau, ia membayangkan seperti kucing tetapi besar.
c.       Fantasi yang mengkombinasi
Yaitu cara orang berfantasi dimana orang mengkombinasikan pengertian atau  bayangan yang ada pada individu bersangkutan.
Misalnya berfantasi tentang ikan duyung, yaitu kepalanya seorang wanita sedangkan tubuhnya badan ikan. Jadi ada kombinasi antara kepala manusia dengan tubuh ikan.
Fantasi ini ,merupakan yang paling banyak diterapkan orang.
C.      Faktor yang mempengruhi fantasi
Menurut Dakir (1986,74) faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya fantasi adalah:
a.       Adanya waktu kosong.
b.      Tidak adanya kesibukan yang menentu.
c.       Adanya harapan atau cita-cita yang besar.
d.      Adanya berbagai kesulitan pemecahan masalah.
e.      Adanya berbagai macam kelemahn pribadi yang menyebabkan yang bersangkutan lari ke fantasi untuk membuat ego defence.
f.        Sedang dirundung asmara,dll.
D.      Mafaat Fantasi dalam Kehidupan
a.       Fantai merupakan sarana untuk memahami orang lain.
b.      Fantasi memungkinkan subyek melepaskan diri dari keterikatannya terhadap tempat dan waktu,sehingga hal ini memungkinkan bagi subyek untuk mempelajari ilmu bumi dan sejarah.
c.       Fantasi dapat membantu subyek untuk bercita-cita.
d.      Fantasi memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi di alam nyata.
*      Test TAT >> test yang berujud gambar, dan testee disuruh bercerita tentang gambar itu.*      Test kemustahilan >> test berbentuk gambar atau cerita yang mustahil terjadi, dan testee disuruh mencari kemustahilannya itu.*      Heilbronner Wirsma Test >> test yang berujud seri gambar yang makin lama makin sempurna.*      Test Rorschach >> test berujud gambar dan testee disuruh menginterpretasikan gambar tersebut.